Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Kepala Dinas Perhubungan NTB ajak generasi muda membangun budaya tertib lalu lintas!
Hello Sobat DishubNTB!
Membangun budaya tertib lalu lintas, terutama di tengah pandemic Covid-19, menjadi perhatian penting terutama untuk generasi milenial saat ini. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Drs. Lalu Bayu Windya, M.Si, menjadi narasumber pada acara Ngobrol Pintar (Ngopi) yang diselenggarakan oleh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jumat, 27 Agustus 2020.
Kadishub Provinsi NTB, yang biasa dikenal dengan sebutan, Miq Bayu, menjelaskan bahwa “di musim pandemic Covid-19 ini, selain mentaati peraturan lalu lintas, kita juga harus menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak” terutama pada saat sebelum, saat sedang, dan setelah menggunakan kendaraan. Miq Bayu juga menambahkan, kecelakaan lalu lintas ini telah menyebabkan kematian, jumlah korban kecelakaan jauh lebih banyak daripada jumlah korban kematian akibat bencana alam gempa bumi yang terjadi di Provinsi NTB pada tahun 2018. Secara rinci, beliau menjelaskan, “bencana alam seperti gempa mungkin terjadi sekali dalam 50 tahun, sedangkan kecelakaan lalu lintas terjadi setiap hari”.
Hal lain yang menjadi perhatian Miq Bayu adalah faktor kesadaran masyarakat kita yang masih sangat kurang. Korban kecelakaan ini rata-rata meninggal dunia karena pada saat berkendara tidak menggunakan helm dan tidak taat pada aturan lalu lintas. Faktor lainnya adalah geometri jalan yang mempengaruhi jumlah kejadian kecelakaan. Miq Bayu melanjutkan penjelasannya, “72% kecelakaan terjadi di jalan lurus, 20% kecelakaan terjadi di tikungan, dan 8% kecelakaan ini terjadi di daerah persimpangan”. Hal ini menunjukkan bahwa jalan lurus dengan persentasi tertinggi sebesar 72% perlu menjadi perhatian kita semua untuk lebih mentaati peraturan lalu lintas, dengan tidak ngebut di jalan.
Hadir dalam acara yang digelar oleh PKC PMII ini juga Dirlantas Polda NTB Kombes Pol Noviar, S.I.K. dan Pujiarohma, M.Psi, Dosen Psikologi Universitas Mataram. Drilantas Polda NTB mengingatkan kita semua bahwa “tertib dan taat terhadap aturan lalu lintas adalah untuk keselamatan diri, bukan karena takut karena ada polisi yang berjaga”. Hal penting lainnya adalah kesadaran masyarakat tentang keselamatan berkendara, terutama tertib lalu lintas dan memakai helm, sejak 2 bulan terakhir, mulai meningkat. Ini sungguh menggembirakan agar angka kecelakaan lalu lintas bisa berkurang drastis.
Pada kesempatan yang sama, dari sisi psikologi, hal menarik yang dijelaskan oleh Dosen Psikologi Unram, Pujiarohma, M.Psi., ilmu psikologi dapat menjelaskan mengapa perilaku masyarakat dalam berkendara masih belum taat pada aturan lalu lintas. Lanjutnya, “sudah banyak hormon di kepala tentang memori yang salah, sehingga perilaku berlalu lintas masyarakat menjadi salah”. Untuk mengatasi hal ini, beliau mendorong peran aktif dunia pendidikan, sekolah-sekolah yang adi di NTB untuk bekerja sama dengan Kepolisian mensosialisasikan dan mengkampanyekan aturan lalu lintas dan keselamatan berkendara. Angka kecelakaan yang tinggi, 6 kali kecelakaan berdampak pada 1 orang meninggal dunia dan usia korban berkisar pada 15-30 tahun menjadi kekhawatiran bersama. Ke depannya, Dinas Perhubungan Provinsi NTB mengusulkan agar kegiatan sosialisasi dan kampanye keselamatan dan taat aturan lalu lintas perlu diperkuat dengan melibatkan pihak sekolah dan menggunakan media sosial yang sedang digandrungi generasi milineal. (eka/dishubntb)
0 Comments