Kadishub NTB dukung pengembangan infrastruktur pelabuhan, terminal dan bandara baru untuk pertumbuhan ekonomi dan pariwisata berkelanjutan di NTB
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Drs. Lalu Bayu Windya, M.Si, dalam Rapat Panitia Khusus IV DPRD Provinsi NTB, Senin, 28 September 2020, mendukung pengembangan pelabuhan untuk pariwisata berkelanjutan di Provinsi NTB. Hal ini disampaikan pada diskusi dokumen revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi NTB, terutama terkait arahan RTRW Provinsi yang perlu secara eksplisit menyebutkan fasilitas pelabuhan pada semua gili yang menjadi destinasi wisata pantai dan pulau-pulau kecil. Pengembangan pelabuhan memiliki nilai strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menarik minat investasi di masa mendatang.
Untuk Pulau Lombok, pelabuhan strategis yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Provinsi NTB adalah Pelabuhan Gili Mas yang berpeluang menjadi pelabuhan utama. Pelabuhan lainnya di KLU adalah Global Hub Bandar Kayangan. Untuk Pulau Sumbawa, pelabuhan strategis yang akan dikembangkan adalah Teluk Santong di Sumbawa, Pelabuhan Lalar dan Pelabuhan Benete, yang akan disatukan dalam Rencana Induk Pelabuhan (RIP). Disamping itu, pengembangan pelabuhan lainnya adalah Pelabuhan Kilo di Dompu. Untuk Kabupaten Dompu, rencana investasi tambang di Kecamatan Hu’u Dompu, memerlukan pelabuhan untuk mendukung aktifitas produksi. Simpul-simpul transportasi yang penting lainnya adalah Terminal Type B yaitu di Terminal Woha, Terminal Renteng, dan Terminal Pancor.
Terkait infrastruktur transportasi udara, Pemerintah Provinsi juga menginisiasi, untuk Pulau Sumbawa, rencana pelabuhan udara di Lunyuk dan Dompu perlu menjadi perhatian kita dalam dokumen revisi RTRW Provinsi NTB. Hal penting yang juga menjadi catatan DPRD Provinsi NTB adalah rencana pengembangan kereta api di Pulau Sumbawa.
Pansus IV DPRD Provinsi NTB, yang baru saja melaksanakan studi komparasi terkait pembangunan berkelanjutan di Provinsi Sumatera Selatan, minggu lalu, juga mengarahkan agar jalan bebas hambatan atau bypass dari Bandara Internasional ZAM (BIZAM) ke KEK Mandalika memperhatikan pembebasan lahan sebesar 50 meter pada sisi kiri kanan jalan. Dampak positif pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, mensejahterakan masyarakat, dan mendukung pelestarian lingkungan hidup di NTB. (eka/dishubntb)
0 Comments