“Sharing Ilmu” Dishub NTB: Langkah awal wujudkan ASN Dishub yang Profesional!
Dinas Perhubungan Provinsi NTB menghadirkan kegiatan regular baru “Sharing Ilmu” yang diinisiasi oleh Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi NTB. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada ASN Dinas Perhubungan Provinsi NTB membagi ilmu pengetahuan dan menciptakan lingkungan organisasi Dishub yang gemar belajar secara terus menerus. Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah menegaskan pentingnya “learning organization” pada masing-masing perangkat daerah untuk percepatan peningkatan kinerja organisasi yang memiliki daya saing dan kompetensi tinggi. Konsep “learning organization” bertujuan untuk membangun budaya pembelajaran pada sumber daya manusia yang berada pada suatu organisasi. Budya pembelajaran ini mendukung proses transformasi untuk perubahan kinerja yang berkualitas pada organisasi tersebut. SDM yang memiliki kapasitas dan kompetensi tinggi dapat lebih produktif dalam bekerja. Peter Senge (1992) menegaskan bahwa “learning organization” fokus pada organisasi sebagai tempat untuk mengembangkan kapasitas SDM yang mampu menghasilkan karya yang berkualitas dengan belajar secara terus menerus untuk perubahan yang lebih baik. Lima dimensi dari learning organization meliputi systems thinking, personal mastery, mental models, building shared vision, dan team learning. Peran pemimpin organisasi menjadi krusial untuk mendukung terciptanya learning organization, Peter Senge mendefinisikan 3 peran pemimpin yaitu leader as designer, leader as teacher, dan leader as stewart. Ketiga peran pemimpin organisasi dapat menciptakan lingkungan pembelajaran pada suatu organisasi, dari ide-ide untuk perubahan dari proses berpikir yang diwujudkan menjadi aksi nyata untuk perubahan kinerja organisasi yang berkualitas.
Sesi Pertama dari event “Sharing Ilmu” ini mneghadirkan 4 narasumber yaitu Sugeng Pratowo S.E (Kepala Subbag Program), Zulkifli, S.SiT., M.Ak (Fungsional Perencana), Fernandi Ari Yunanto, S.Tr.Tra dan Jaidin S.Tr.Tra.
Moderator kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Umum, Yuyun Wahyuni W.P., S.Sos., M.M.
Pembicara pertama, Kepala Sub Bagian Program, Sugeng Pratowo, menyampaikan materi terkait kerangka kerja logis, sebagai alat manajemen yang menggunakan konsep berpikir logis untuk mencapai target indikator kinerja program/kegiatan. Proses berpikir ini merupakan hasil analisis secara vertical, horizontal, dan zigzag, dilengkapi dengan asumsi/risiko dan sumber verifikasi untuk menunjukkan capaian target indikator kinerja.
Pembicara kedua, fungsional perencana Dishub NTB, Zulkifli, menyampaikan materi yang diperoleh dari Diklat Jabatan Fungsional Perencana Muda yang dilaksanakan secara online pada Universitas Gadjah Mada. Zulkifli menerangkan konsep analisis masalah terkait faktor keselamatan pada sector transportasi. Akar masalah kecelakaan lalu lintas berasal dari faktor manusia yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas dan kondisi lingkungan yang kurang memadai. Pertumbuhan kendaraan di Provinsi NTB lebih dari 10%, sedangkan pertumbuhan panjang jalan dibawah 1%. Pertumbuhan penduduk yang tinggi juga berpengaruh terhadap pergerakan manusia dan barang. Analisis masalah berasal dari akar masalah yang berdampak pada timbulnya masalah baru, proses analisis diawali dari dampak dari permasalahan yang ada untuk mencari akar permasalahan. Akar permasalahan yang digali menjadi dasar untuk intervensi program dan kegiatan agar dampak jangka pendek dan jangka panjang dapat diatasi dengan baik.
Hasil analisa pohon masalah menunjukkan bahwa tingginya angka kecelakaan berpengaruh pada faktor keselamatan transportasi.
Selanjutnya, pembicara ketiga dan keempat adalah 2 mahasiswa tugas belajar Dishub yang baru menyelesaikan studi di Sekolah Tinggi Transportasi Darat, Kementerian Perhubungan RI di Bekasi. Jaidin menjelaskan topik terkait Rencana Pengembangan Fasilitas Sisi Darat Pelabuhan Kayangan Lombok Timur. Hasil penelitian Jaidin menunjukkan kebutuhan untuk pembuatan gangway sebagai pemisah jalur antara pejalan kaki dan kendaraan bermotor.
Pembicara terakhir, Fernandi, menerangkan tentang upaya peningkatan konektivitas obyek wisata di Pulau Lombok pada 4 lokasi destinasi wisata yaitu Gile Tamena, Pantai Senggigi, Kuta Mandalika, dan Gunung Rinjani. Keempat lokasi ini merupakan lokasi prioritas pariwisata dari Pemerintah. Angkutan umum yang tersedia adalah dari BIZAM ke Pantai Senggigi. Pertanyaan penelitian adalah bagaimana indeks konektivitas 4 obyek wisata, data yang digunakan adalah peta jaringan jalan, peta trayek akdp, dan peta administrasi wilayah. Indeks konektivitas dihitung dengan…
Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk pengembangan SDM Dishub yang professional di masa mendatang.
0 Comments