Mataram (Suara NTB) – Dinas Perhubungan Provinsi NTB melakukan pertemuan terbuka dengan seluruh stakeholders perhubungan, untuk mewujudkan pelabuhan sehat guna meningkatkan sektor pariwisata daerah
Pertemuan yang dikemas dalam kegiatan coffee morning ini dilakukan, Rabu, 11 September 2024. Dihadiri seluruh unsur perhubungan di Provinsi NTB. Dalam diskusi ini, seluruh persoalan di pelabuhan dibedah. Termasuk kondisi pelayanan di kapal penyeberangan dari dan ke Lembar, dan penyeberangan di Selat Sape yang menghubungkan Pelabuhan Kayangan (Lombok Timur) dengan Pelabuhan Pototano (Kabupaten Sumbawa Barat).
Mewakili Pj. Gubernur NTB, Dr. Hassanudin, Asisten II Setda NTB, Dr. H. Fathul Gani juga hadir dalam kesempatan ini. bersama sejumlah kepala OPD Lingkup Pemprov NTB. Beberapa persoalan yang dipandang perlu mendapat perhatian bersama adalah soal masih banyaknya anjing liar yang berkeliaran di pelabuhan, terutama di Pelabuhan Lembar.
Penertiban pedagang dan pengamen pada tempat khusus di pelabuhan, tersedianya toilet yang memadai dan bersih untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa, apalagi wisatawan luar negeri. Tersedinya mesian ATM di pelabuhan-pelabuhan. Dalam hal ini diminta kepada Bank NTB Syariah untuk memenuhi permintaan tersebut. Seluruh masyarakat perhubungan yang hadir dalam kesempatan ini mengharapkan hal yang sama, bersama mewujudkan keamanan dan kenyamanan di pelabuhan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB, H. Lalu. Muh. Faozal menegaskan, Pemprov NTB tengah mendorong semua pelabuhan di wilayah ini masuk dalam kategori pelabuhan sehat.“Kita kumpul, kita bahas, dan harapannya supaya masyarakat pengguna jasa merasa lebih nyaman ketika di Pelabuhan. Apalagi wisatawan. kita hadirkan pelabuhan sehat. Baik yang melayani penumpang orang, maupun barang,” katanya.
Indikator pelabuhan sehat, sebagaimana disampaikan mantan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB ini adalah, toilet di pelabuhan yang bersih dan memadai, pedagang tertata, ada zonasi pemanfaatan ruang di pelabuhan, tersedia area komersil, area penumpang, dan fasilitas pendukung lainnya.“Itu yang harus kita terus benahi. Kalau soal anjing liar, khususnya di Pelabuhan Lembar, karena ada status lahan terdapat tanah wakaf masyarakat, ada aksesnya Pemkab Lobar. Dan ini semua sudah kita koordinasikan,” tambahnya.
Sementara itu, kapal – kapal yang melayani penumpang, khususnya di Selat Sape sudah memenuhi standar Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE), yang berarti kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan.“Dari kegiatan ini, kita akan buat forum Pelabuhan Sehat untuk menyelesaikan hal-hal yang harus terus dibenahi di pelabuhan. Dengan menjadi Pelabuhan Sehat, kita harapkan masyarakat dan wisatawan juga akan makin terkesan ketika masuk NTB melalui jalur laut. Apalagi kita akan tetap menjadi tuan rumah MotoGP,” demikian Lalu Faozal.